Rabu, 17 November 2010

diary,,, 11..12...13....

terima kasih wat my family,,, my soulmate,,,, para AS,,,zoladiaries.blogspot.com (thanks),,,, wordpress.com... minoz lovers,,,, google.com.... asianwordpress.....and para pecinta KHJ this is for u..... gumawoooooo...


Kamu tidak mengecewakanku, Oh Ha Ni yang selalu begitu
tiba-tiba ini benar-benar merasa bisa melaluinya.
Apakah kamu ini benar-benar perempuan?
Benar juga, ini adalah Oh Ha Ni kekeke!

Sikap tidurmu itu, bahkan tukang gulat pun tidak dapat menyainginmu.
Akhirnya berhasil merasa tidur dan kakimu datang,
atau tanganmu mulai mengenai wajahku.
Apa yang kamu mimpikan, tidak berhenti tertawa;
dan sekarang kau mengerutkan keningmu. Apakah kau bermimpi buruk?

Dan sekarang, merasakan tempat tidur.
Tidak peduli apapun, Aku tidak dapat tertidur.
Mungkin ini keberuntunganku juga.

Bukankah setiap laki-laki berusia 20 tahun membayangkan hal ini?
seorang perempuan berbaring di dekatnya, bernafas pelan,
kedua tangan di letakan di depan pipinya,
membaringkan kepalanya di lengamu, dan tertidur nyenyak.

Aku mungkin butuh untuk pergi melewati malam yang sulit ini.
Tapi ini juga hal yang bagus, Terima kasih karena sudah menganggu tidurku.
Terima kasih karena kau sudah memegang erat hatiku.
Oh Ha Ni, kekeke!

Kau terlihat seperti anak anjing saat tertidur dengan nyenyak.
Saat kau mengerutkan dahimu, kau terlihat seperti anak kucing.
Kau terlihat agak lucu seperti ini.

Memakai baju yang kau pilihkan?
Oh Ha Ni, jangan katakan padaku bahwa kau kini memanjakan
dirimu sendiri kedalam pesonaku,
membayangkan bahwa ini pagi pertama dari kehidupan pernikahan kita?

Hanya sedikit membaik, dan kau kembali
mulai memanjakan pikiranmu dengan pesonaku ini.
Bagaimana seharusnya aku menunjukan batin diriku ini?
Terlihat seperti aku hanya bisa tersenyum seperti ini di balikmu,
kamu gadis yang bodoh!

Seperti ini kehidupan baru menikah, Bagaimana bisa begitu menghibur?
Aku momohon padamu, tolong jangan terlalu berlebihan,
walaupun aku merasa ini begitu menarik.

Menikmati sarapan pagi bersamamu,
mengenakan sepatu yang kau siapkan,
menepuk punggungku,
Ini semua seperti sifat kekanak-kanakan membuat percaya permainan. (?)

Tapi aku akan mengingat hari ini untuk waktu yang lama,
sangat sangat lama. Yakin tidak bersalah dan gadis bodoh,
gadis bodoh yang membayangkan banyak sekali cerita.

Apa? Oh Ha Ni menerima permintaan kencan dari laki-laki lain?
Jenis orang seperti apa yang menyukai dia, adalah yang memiliki rasa istimewa.

Walupun begitu, bocah ini tidak boleh berubah.
Tidak peduli apa yang kau dengarkan,
Oh Ha Ni tidak akan berubah.
Tidak ada yang perlu di khawatirkan,
Salah. Ini adalah hal yang tidak perlu aku khawatirkan sekali.

Oh Ha Ni bodoh!
Aku hari ini memakai baju yang kau pilihkan,
Bukankah kau seharusnya senang jika melihat hal ini?

Saat aku memikirkan hal itu,
kau berkata...

"Laki-laki itu, dia juga sama tampannya denganmu,
laki-laki itu, dia juga sama pintarnya denganmu,
perbedaan yang paling besar adalah...
dia memperlakukan perempuan lebih baik dari padamu!"

Jadi senior itu sama tampannya denganku,
pintar, memperlakukan perempuan dengan baik,
jadi kamu akan melupakan aku?
Kamu tidak akan berhasil!

"Tidak perlu meminta persetujuanku,
Oh Ha Ni bukan milikku, pergilah!"
Walaupun aku meninggalkannya, dia tidak akan pergi kemanapun,
tapi ini ide yang bagus jika kau bisa menyerah.

Aku memiliki kepercayaan diri,
Aku percaya bahwa Oh Ha Ni tidak akan pernah meninggalkanku!

Perasaan panas apa ini yang mengalir dihatiku?
Ada sesuatu yang mendidih rasanya.
Pikiranku ini seperti akan meledak.

Bagaimana bisa dia meletakan tangannya di pundak Ha Ni?
Oh Ha Ni bagaimana bisa kau tersenyum bahagia dengan laki-laki lain?
Bahkan aku tidak pernah kontak badan denganmu.

Ini bukan apa-apa, tidak ada sesuatu yang terjadi!
Tapi aku tetap tidak dapat menoleransi tangannya yang ada di pundak Ha Ni.

Sangat menyakitkan seperti seseorang meninjuku,
api yang tidak dikenali pun mulai di dalam hatiku.
Hatiku seperti berjalan di lapisan tipis dari Es yang membelah menjadi setengah.
Aku hanya dapat pergi dari mejamu itu.

Oh Ha Ni hanya menyukaiku, sampai sekarang hanya diriku!
Ini hanya sebuah taktik, taktik untuk membuatku cemburu.
Aku mencoba untuk menyamankan hatiku,Ha Ni.
Dia tetap Siput Nabi Nuh yang selalu menatapku.
Aku percaya itu...

Tidak peduli apapun, aku tetap merasa ada sebuah rencana
antara dia dan Ibuku.
Karena aku percaya Ha Ni.
Ingin sekali mengawasinya lebih lanjut,
karena wajahnya saat mencoba berbohong padaku sangat menarik.

Tapi aku benar-benar tidak bisa menahan untuk melihatnya lagi,
saat aku mendengar dia pergi berkencan dengan Senior ke taman,
suara dalam hatiku memintaku untuk segera mengakhiri ini semua.

Melihat seseorang meletakan tangannya di pundakmu,
Di taman, bagaimanapun kau akan tersenyum di rumah.
Atau, mungkin dia akan menggenggam tanganmu.
Semua pertanyaan itu mengisi kepalaku seperti gelembung.

"Bisakah Kalian berdua tidak berkelahi di samping Oh Ha Ni?
Tidak peduli seperti apapun kalian berkelahi, bahkan jika kalian melukai diri kalian sendiri aku tidak akan mempedulikannya. Tapi aku adalah satu-satunya yang Oh Ha Ni sukai. Jadi kalian sudah pasti kalah walaupun tidak berkelahi."
(Mengerti? Pundak Oh Ha Ni itu milikku!)

Pundak yang aku rangkul ini terasa nyata,
"Ibu meminat kita untuk makan malam bersama di rumah!"
(Seperti ini lah hubungan kita,
hubungan yang bebas masuk dan keluar dari rumah!)

Hari ini, bocah laki-laki di dalam tubuhku sekali lagi mwnjaga daerahnya.
Oh ha Ni hanya menyukaiku!

"Seung Jo, jejak di dalam hutan itu sangat berbahaya.
Seperti ada hewan buas di dalamnya."

"Dimana Eun Jo dan Ha Ni?"

"Mereka pergi pertama, apakah mereka belum keluar juga?"

Petir mulai terdengar di telingaku,
Jangan katakan padaku bahwa mereka sendirian di dalam hutan!

Ini pertama kalinya mereka masuk ke hutn dan
mereka patsi tidak mengetahui jalan di dalam hutan.

Gelombang dingin dan menakutkan merangkak naik dari belakang,
Rasa kegelisahan ini menyembur seperti Tsunami.

Tempat yang di perkenalkan oleh Senior Kyung Soo ini
tiba-tiba saja kedatangan banyak pengunjung.
Walaupun perkembangannya tidak begitu cepat, tapi ini secara bertahap naik.
Selain di cafe,
aku berharap dapat pergi ke tempat lain dan berlajar lebih baik.

Menyapu dedaunan, menyambut tamu,
atau mempersiapkan peralatan barbeque.
Walaupun aku tidak begitu hebat dalam hal itu,
Bahkan terkadang tidak bekerja sama sekali, tapi ini sangat menarik.

Dapat membuktikan nilaimu dengan hanya melakukan
pekerjaan simple yang tidak membutuhkan kepintaran.
Aku baru tahu...
Banyak sekali hal di dunia ini yang dapat di lakukan
tanpa kau memerlukan kepintaran.

Hidupku hanya aku yang mengetahuinya,
terima kaish karena telah membawaku kemari.

Jadi kumohon jangan mendapatkan masalah,
Tunggu aku untuk berterima kasih secara pribadi.

Walaupun ini hal yang mudah untuk orang lain,
tapi ini sesuatu yang sulit untukku.
Terima kasih

Tolong jaga dirimu...
Selalu berlari dengan terburu-buru,
seperti ingin diriku yang terburu-buru.
Lariku ini bahkan tidak akan pernah bisa mengikuti kekhawatiranku.
Matahari sudah terbenam,
Membayangkan Kucing yang ketakutan itu bersama dengan Eun Jo,
Mereka patsi sangat ketakutan?
Kenapa tidak membiarkanku ada di sana juga...

Mendengar semua suara hewan yang kelaparan di dalam gunung
dan mereka tidka mengetahui jalan keluarnya...

Membayangkan mereka yang gemetaran,
Aku berharap aku dapat mengepakan sayapku
dan terbang ke tempat kalian berada.
Imajinasi yang kejam ini berguna untuk kakiku.
Jika tuhan memang ada.... tolong mereka.... kumohon..

Oh Ha Ni, melihat apa yang kau lakukan padaku kembali.
Kenapa aku selalu berlari saat aku bersamammu?
Kumohon jangan berkata seperti,
"Maafkan aku karena membuat semua orang dalam masalah"
atau jangan berfikir seperti itu kembali!

Jangan pergi, kumohon jaga dirimu agar aman.
Jangan melukai dirimu sendiri.
Diamlah di tempat dimana aku dapat melihatmu...
Ditempat yang aku dapat menemukanmu...

Untunglah tidak ada yang terjadi,
Ini pertama kalinya aku senang melihat dirimu,
Oh Ha Ni. Ekspresimu yang ketakutan itu membuat diriku takut.

Aku membenci dirimu yang selalu mengagetkanku.
Merasa marah...merasa ketakutan karenamu!

Tertawa bodoh karenamu,
Sejak kau mengontrol hatiku ini.
Sedikit demi sedikit kau mengelupas kulitku.

Aku sedikit senang saat melihatmu hari ini.
Tidak... Aku sangat senang!

Huh
Sangat menakutkanku.

Ketakutan kau akan tersesat,
Ketakutan kau akan terluka karena aku lagi...

Kembali merasakan perasaan yang tidak dikenali ini seperti saat
aku sedang berjalan pergi menuju wawancara Universitas.
Di hutan ini saat malam datang,
aku sangat ketakutan. Ketkutan aku akan kehilanganmu!

Membencimu karena selalu membuatku kehilangan akal pikiranku ini.

Tukang tidur, ini sudah telat!
Matahari sudah bersinar,
burung-burung sudah bersiul,
dan kau masih tetap tertidur?

Aku merasa lega melihatmu,
muncul di depanku dengan selamat dan sehat.
Jangan pergi kemanapun dan tetaplah disini.

Tunggulah hari dimana aku akan berjalan padamu...

Bagiku, seberapa besar hal yang akan terjadi,
dari awal hingga akhir.

Merasakan itu di mimpimu?
Seberapa besar aku menyukaimu?

Sekarang hatiku tidak dapat berhenti,
Seperti air yang terus mengalir...
Aku tidak ingin kehilanganmu.
tidak dapat membayangkan bagaimana jika kau tidak ada di sisiku.

Bodoh! Apakah aku harus benar-benar mengatakannya?
Aku akan berlari terburu-buru jika kau memanggilku.
Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan.

Kau tetap tidak mengerti apa yang aku rasakan,
bahkan jika aku tidak mengatakannya?

Dasar Tolol!
"Kau harus kembali ke rumah Seung Jo. Kau kan tau seberapa besar keinginanku agar kita semua hidup bersama dengan bahagia. Dan lebih baiklah pada Ha Ni. Dia menyangka bahwa kau pindah karenanya."
Ibu, kau selalu saja mengkhawatirkan Oh Ha Ni.
Tapi jangan khawatir.
Suatu hari nanti, Ha Ni akan menemukan jalannya.
Dia lebih kuat dari yang kau pikirkan.

"Aku akan menentukan apa yang ingin aku lakukan dalam hidupku. Aku tidak ingin kau yang selalu menentukan jalan hidupku. Kau bahkan tidak pernah menanyakan pendapatku mengenai keluarga Ha Ni yang kembali kemari... kau melakukan semua yang kau inginkan.
Jadi silahkan Ibu lakukan apa yang Ibu inginkan."

Ibu, kau membuat hidupku menjadi sulit.
Aku berharap kau akan berhenti mengontrol hidupku sesuai
dengan yang kau inginkan.
Walaupun kau mengatas namakan hal yang kau lakukan ini demi cinta....

Setelah kejadian kau memakaikan baju perempuan padaku, aku tidak memiliki teman. Semua orang mengangguku dan aku pun menjadi penyendiri.
Dan karena aku lebih pintar dari yang lainnya, aku pun semakin di ganggu.

Jadi suatu hari, aku kehilangan kata-kataku.
Bahkan jika aku mengatakan apa yang aku tau, dunia tidak mendengarkannya.
Sangat sulit untuk mengekspresikan perasaanku padamu Ibu. Kau Ibu yang menginginkan seorang anak perempuan dan melampiaskannya padaku.

Tapi sekarang, aku akan mencari jati diriku.
Dunia dimana aku dapat berdiri tanpa bantuan orang lain.
Dunia dimana tidak ada yang dapat mengaturku
dan aku dapat bertahan di jalanku sendiri.

Whooos~ seperti angin, Ha Ni pergi begitu saja.
Apakah dia marah padaku?
Karena aku tidak mengatakan bahwa dia pacarku?

Ini tetap sulit.
Mencoba menjelaskan dan memperlihatkan diriku di depan orang lain.
Aku tidak ingin membicarakan masalah kita di depan orang yang tidak mengenal kau dan aku secara baik.
Karena mereka akan memikirkan hal ini sesuai dengan yang mereka inginkan, Cerita seperti apa menurutmu yang mereka akan fikirkan hah?
Ini akan menyebar kemanapun... dan melukai perasaan orang lain.
Tapi kau menempati ruang di hatiku yang tidak dapat di masuki oleh orang lain.
Orang yang hanya aku dapat katakan mengenai pikiran ini berkeliaran pada.... hanya satu orang yang menempati pikiran ini.
Itu kau, Oh Ha Ni.



Apa aku mengambil keputusan yang benar?
Apakah keputusanku untuk mengambil jurusan kedokteran ini adalah hal yang aku inginkan?
Bapaku, dia menginginkan agar aku mempelajari bisnisnya.
Ha Ni, dia menginginkan aku masuk jurusan kedokteran.
Aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan terpengaruh dengan apa yang orang tuaku inginkan. Tapi... Kenapa aku sangat terpengaruh dengan yang Ha Ni inginkan?

"Baek Seung Jo kau dapat melakukan segalanya. Jika kau menjadi dokter maka kau dapat menyembuhkan penyakit No Ri dan membantu orang di dunia ini."

Aku tidak dapat melupakan tatapanmu malam itu...
Matamu seolah berbinar saat mengatakan kata-kata itu padaku.

Mulai hari itu, secara diam-diam aku mulai belajar untuk jurusan kedokteran.
Dan mengejutkan, aku sangat menikmatinya.
Dan karena ini sedikit berbeda dari semua yang telah aku pelajari sebelumnya,
maka ini sangat menyenangkan untuk menjelajahinya.

Itu lah sebabnya mengapa aku memutuskan mengambil jalan ini.
Jalan yang kau bukakan untukku.

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu? Aku dapat membantumu."
Jika hanya kau yang dapat membantuku...
Kau seharusnya melihat ekspresi wajahku yang suram dan mengikutiku kemari.
Karena antena hatimu selalu selalu fokus padaku, benar bukan?
(Antena? Hmm kaya di My Girlfriend is a Gumiho)

Lalu, apakah aku harus memulai berkonsultasi dengan kau?
Temanku Oh Ha Ni!

"Aku... Aku akan mengambil jurusan kedokteran. Aku tidak tahu apakah ini hal yang baik untukku atau tidak. Tapi untuk pertama kalinya aku menikmati sesuatu yang aku lakukan."

Aku... melakukan apa yang kau inginkan. Apa kau ingat apa yang kau katakan?
Aku pikir kau akan senang...

Tapi ekspresi wajahmu sepertinya lupa dengan apa yang kau katakan.
Dasar Oh Ha Ni bodoh!

Semua yang kau katakan padaku memiliki arti untukku.
Aku mengingat semuanya...
Pekerjaan yang harus aku lakukan...
Bekerja di bidang yang aku sukai dan membantu orang lain.
Menjadi dokter dan menyembuhkan penyakit No Ri.
Hidupku berubah karena apa yang katakan,
Kau tiba-tiba memberikan arti penting hidupku.

Kau melamun dan menabrak bangku dengan sepedahmu itu.
"Tentu kau adalah Oh Ha Ni yang ceroboh."
Kau terlihat murung saat mengatakan padaku bahwa semua temanmu sudah memutuskan apa yang akan mereka inginkan... ini membuatku ingin mendengar sedikit ceritamu seperti saat kau mendengarkan ceritaku beberapa hari yang lalu itu.
"Katakanlah! Aku akan mendengarkan apa mimpimu itu."
"Kau lihat.... Kau dokter di sebuah desa kecil dan aku akan menjadi suster. Aku akan membantumu setiap saat dan bekerja keras. Menggendong bayi yang menangis dan malakukan hal lainnya."
"Tapi ada masalah dengan mimpi ini."
"Ya. Jika kau menjadi pilot maka aku akan menjadi pramugari. Jika kau menjadi pemain golf profesional maka aku akan menjadi caddy. Ini sangat sederhana dan berubah-ubah apa yang aku inginkan itu. Mimpiku selalu berkaitan denganmu Baek Seung Jo, aku tidak dapat berkerja jika sendiri."

Kau mengatakannya dengan penyesalan dan tersipu malu,
tapi sesungguhnya aku merasa senang.
Karena di rencana mimpimu itu..... ada aku.

Tapi tingkatmu... Apakah mungkin kau masuk jurusan perawat?
"Impianmu cukup tinggi. Bekerja keraslah untuk mencapainya, Benar bukan?"
Aku menepuk pundak Ha Ni...

Cara kau melakukan hal itu padaku...
Ketika aku pergi untuk ujian.
Di mobil saat dalam perjalanan menuju pantai.
Saat kita mendapatkan boneka di mesin mainan.

Seperti itulah, kau selalu ada di pikiranku.
Jadi hari ini aku juga menepuk pundakmu.

Oh Ha Ni, berjuanglah~
Aku akan berharap dan berdoa agar kau dapat mencapai mimpimu.
Walaupun ini berat tapi kau adalah siput Nabi Nuh.
Aku akan menunggu. Hingga hari dimana kau dan aku bersama-sama menggunakan jas lab berwarna putih.

"Seung Jo yah! Kau memutuskan jurusanmu tanpa berkonsultasi denganku?"
Bapaku sangat marah.
Bapaku yang selama ini sedikit berbicara tiba-tiba saja marah besar.
"Aku ingin melanjutkan hidupku untuk sesuatu yang aku nikmati."
"Kau tidak akan melanjutkan bisnis ku?"
"Aku akan menjadi dokter dan aku tidak akan melanjutkan bisnismu!"
Tegas namun dingin. Ya aku membantah semua pendapat Bapaku itu.
Karena apa yang Bapaku rencanakan untukku bukanlah sesuatu hal yang benar-benar aku ingin lakukan.

Tapi aku menyesal. Tidak seharusnya aku berkata seperti itu pada Bapaku
Karena kata-kataku ini begitu dingin dan tegas.

Aku menyesal...
Kata-kata itu menikam diriku sendiri dan Bapaku.

Melihat Bapaku memegang dadanya dan tiba-tiba terjatuh.
Untuk pertama kalinya aku menyadari bahwa
suatu saat aku dapat kehilangan Bapaku.

Seseorang yang begitu baik,
Orang yang selalu tersenyum setiap dia melihat kami.
Orang yang selalu disisiku walaupun aku bertingkan begitu dingin.
Orang yang selalu melindungi kami.
Suatu saat akan datang hari dimana dia akan pergi dari sisi kita.

Ketakutan itu menyelimuti seluruh tubuhku.

Tumpukan berkas itu seperti gunung.
Bapaku selalu melakukan pekerjaan ini setiap hari.
Ya melakukan ini setiap hari tanpa kegagalan...

Bapaku yang selalu pulang terlambat setiap hari....
Kenapa aku tidak pernah memijat bahunya yang kelelahan?
Kau terlihat sungguh lelah.
'Apakah ada sesuatu yang dapat aku bantu?'
Kenapa aku tidak pernah dapat mengatakan hal itu padanya?
Mengapa aku tidak pernah berbicara dengan baik padanya?

Aku benar-benar laki-laki yang bruuk...
Aku malu pada diriku sendiri...
Benar-benar... Apakah aku ini sungguh jenius?
Apa ini terjadi kembali?
Bertindak seperti pengantin baru!
Ini benar-benar kau Oh Ha Ni!

Meskipun dalam situasi seperti ini, kau masih dapat hidup dengan sukacita.
Terima kaish. Untuk membuatku tertawa.
Saat aku merasa bosan dengan pekerjaan di kantor,
setiap aku meningatmu maka aku akan tersenyum.
Setiap saat kepalaku sakit karena pekerjaan ini,
aku melihat ke jendela dan membayangkan dirimu yang bekerja keras melakukan pekerjaan rumah. Ya setiap membayangkan hal itu aku tersenyum.

Ini pasti sulit bagimu untuk memasak, mencuci pakaian,
membersihkan, dan tetap pergi ke kampus.
Meskipun ini bukan keahlianmu. Aku berterima kasih padamu.
Kau yang selalu melakukan segalanya dengan seluruh kemampuanmu
dan senyuman cerah di wajahmu itu.

Terkadang pikiran ini muncul di pikiranku,
Bagaimana jika aku menjadi suami? Dan kau menjadi istrinya?
Seperti apa nantinya? Apakah akan menyenangkan?
Tapi mungkin kita akan dapat mengatasi banyak situasi.

Ya ini lah situasi yang aku maksudkan...
Memakan talas yang tidak matang dengan baik.
Memakan kaldu yang begitu asin rasanya.
Aku pertama memakan talas dan ini rasnya seperti jahe,
Tapi lebih renyah dan rasanya tidak enak!

Tapi tetap aku harus memakannya.
Karena aku yakin kau pasti menderita sekali saat memasaknya.
Jika aku tidka memakannya,
Apakah kau akan kecewa?
Matamu mungkin akan terkulai sedih.

Seberapa banyak Eun Jo mengejekmu?
Aku terus mengkhawatirkanmu sekarang ini.

Setelah kau pergi saat itu, aku membantu pekerjaan rumah untuk sementara dan aku belajar banyak bahwa pekerjaan rumah bukanlah tugas yang mudah.
Aku merasa kehilanganmu.
Dan itu lah sebabnya bagiku kau itu sangat berharga.

Walaupun aku bilang akan makan di kantin saja, kau tetap memaksaku membawa bekal makan siang yang kau buat.
"Aku bangun pagi sekali demi membuat bekal ini..."
Bagaimana mungkin aku tidak menerimanya?
Aku tidak dapat menolak hatimu yang kau gunakan untuk membuat bekal ini.
Jadi dengan berhati-hati aku menerimanya.
Sekarang aku ingat bahwa tadi pagi aku mendengar suara berisik dari dapur.


Telur dadar berbentuk hati ini cukup bagus bentuknya...
Tapi apakah rasanya cukup enak?
Au bisa mengatakan bahwa kau menggunakan hatimu untuk membuat bekal ini, tapi justu ini membuatku semakin merasa tidak nyaman.

"Apakah pacarmu yang membuatkanny auntukmu?"
Itu adalah pertanyaan dari Manager.
Aku sendiri bingung kenapa aku tidak dapat mengatakan 'tidak'!
Sekarang, aku bahkan tidak bisa mengatakan 'tidak' pada orang lain.
Seberapa banyak jalan yang kau buat di dalam hatiku ini Oh Ha Ni?

Bong Jong Gu memberiku bekal makan siang buatannya
dan mengambil bekal makan siang buatan
Ha Ni untuk di makan oleh dia sendiri.

Bong Jong Gu.
Hari ini kau akan mengetahui Ha Ni yang sebenarnya.
Aku berharap dapat melihat ekspresimu begitu tau bahwa impianmu hancur. Aku berani berkata bahwa ini adalah hal yang cukup menyenangkan.

"Ini terlihat sepertinya Bapa akan melakukan operasi.
Aku pikir aku akan tetap berada di perusahaan untuk saat ini."
Kata-kata itu keluar dari mulutku.
Aku berharap bahwa itu bukan kata-kataku.
Tapi aku merasa begitu tidak berdaya,
mengenai kenyataan yang ada di hadapanku ini.

"Tapi bagaimana dengan keputusanmu untuk menjadi dokter?
Ini pertama kalinya kau ingin melakukan sesutu yang kau sukai.
Ini mimpimu....!"
Kau benar.... Untuk sesaat aku memiliki mimpi juga.
Tapi angin musim panas datang dan mimpi itu menghilang seperti fatamorgana.
Mimpiku ini pergi...

Aku memberikan alasan,
"Meskipun ini bukan yang aku inginkan.
Tapi Bapaku akan senang jika aku tetap bekeja di perusahaan."
Ya setidaknya ini setengah dari kesuksesan walaupun aku tidak senang...

"Seung Jo... apa yang akan kau lakukan dengan mimpimu! Mimpimu...."

Suaramu yang pedih untuk menyamankanku untuk hari ini.
Kau yang lebih terluka dari pada aku...
Air mata di mataku ini...
Kau memberiku kenyamanan dan rasa sakit ini menghilang.

Malam ini kami berdua sedih.
Bintang-bintang tidak dapat tidur...
Kau dan aku pun tidak dapat tertidur...

"Tuan Yoon memiliki cucu. Dan dia bertanya-tanya apakah kau tertarik untuk bertemu dengan cucunya itu?"

Kencan untuk imbalan dana investasi.
Aku pikir di dalam dunia bisnis, perkawinan demi bisnis ini sering terjadi...
Pertemuan demi uang... Pertemuan demi keuntungan...
Apakah aku harus terlibat dalam hal kotor ini juga?

Dalam rangka menyelamatkan perusahaan,
aku berfikir untuk melakukan sesuatu yang begitu rendah ini.

Tentu saja hidup di dunia ini tidak mudah.
Aku menyadari bahwa tidak peduli aku bekerja keras berusaha, maka aku tidak akan berhasil menghindar dari percikan air kotor ini.

Bapa pasti akan mendapatkan hal yang sulit.
Dengan dirinya.... Seperti ini...
Masalah yang tidak dapat dia selesaikan....
Seberapa besar ketakutannya saat berkelahi melawan mereka?


Berfikir untuk menjadi seorang lelaki, seorang suami....
Beban hidup ini begitu banyak.
Dan aku pikir aku akan mati lemas.

Apa yang harus aku lakukan?
Bahkan, hari ini kau bekerja keras untuk keluargaku.
Dan aku justru bersiap-siap untuk pergi dari sisimu...

Apa yang harus aku lakukan?
Aku telah membuat Bapaku sakit hingga tidak ada lagi yang dapat kulakukan.
Karena aku sangat menyesal Bapaku terjatuh sakit karena keputusanku sendiri.

Mimpi Bapaku...
Waktu, Keringat dan Upaya yang dia perjuangkan.
Aku tidak dapat mengabaikannya begitu saja.
Semua karyawan di perusahaan sudah seperti keluarga
dan mereka bergantung padaku.
Ibu... Eun Jo...

Lalu bagaimana dneganmu?
Ha Ni yah!

Hatiku yang terbuka untukmu ini terbuka atas keinginannya sendiri.
Apa yang harus aku lakukan?
Seekor anak burung yang baru lahir di hatiku ini terluka.
Rasanya sakit...
Sakit sekali...

Aku memutuskan.
Tidak peduli denan apa yang aku perlukan,
Aku akan menyingkirkanmu.
Aku harus menghapus semua kenanangan ini.

Itu tidak apa-apa.
Ya ini akan baik-baik saja.

Ini hanya berjalan 2 tahun. Kenangan denganmu.

Aku dapat melupakan kenangan itu.
Aku harus melupakan kenangan itu.
Aku berusaha melupakannya.
Tapi hatiku ini terus tercabik,
seperti kertas yang basah.

Baek Seung Jo's Diary 13
He Ra mengatakan untuk mencoba dan mulai berpacaran?
Memulai?
Berbicara mengenai memulai....
Menurutku.... Apakah aku mampu memulai hal baru dengan orang lain?
Hatiku ini sudah benar-benar di tempati oleh seseorang.
Aku hanya meminta sebuah tempat kecil, lalu kemudian aku tidak akan meminta sesuatu hal lainnya lagi.

Tapi baiklah...
Aku akan bersikap bodoh dan kau dapat menempel padaku hingga akhir.

Gaji karyawan bulan ini juga di gunakan untuk
pembayaran perkembangan mainan.
Sekarang aku menyadari betapa sulitnya hidup di dunia ini.
Ini terlalu menyeramkan dan mengerikan...
Aku hanya bisa menutup kedua mataku ini.

Kenapa kau tidak kembali ke kamarmu untuk menangis?
Suara lembut tangisanmu itu terdengar hingga kamarku.
Mendengar suara tangisanmu itu membuat hatiku pedih.
Seolah-olah hati ini tercabik-cabik menjadi potongan kecil.
Melakukan hal yang membuatmu membenciku ini...
Ini juga cukup menyakiti hatiku, seperti akan mati.
Namun.... Kenapa kau tetap menangis begitu sedih?

Apa yang kau ingin aku lakukan?
Aku tidak dapat menangis sepertimu.
Aku juga tidak dapat marah sepertimu,
karena semuanya ini adalah pilihanku.
Aku hanya dapat membenci orang bodoh sepertiku ini.
Dan kemudian merasakan rasa sakit yang sama seperti
banyak duri yang menusuk seluruh tubuhku ini.
Apa yang dapat aku lakukan....

Menerima pesan, "Tidak peduli seberapa sibuk dirimu, jangan lupa makan! Berakting seperti pacarmu. He Ra."
Tapi justru hal ini membuatku memikirkan dirimu....
Kamu selalu berharap aku akan
memperkenalkan kau sebagai pacarku di depan orang lain.
Tapi... ketika aku memikirkan hal untuk melakukan apa yang kau inginkan...
Hal ini tiba-tiba membuatku membenci diriku sendiri.

Meskipun aku tidak dapat mengakui perasaanku padamu,
tapi aku dapat menyampaikan melalui pesan, benar bukan?

"Tidak hadir tanpa alasan. Gajimu akan di potong!"
Ya pesan itu memiliki arti sesungguhnya,
"Apa kau kurang sehat? Makanlah dengan baik dan jangan bersedih kembali."

"Dimana Oh Ha Ni?"
Sekarang setiap pagi aku bangun dan aku menyadari
bahwa semua hal yang aku inginkan adalah melihatmu!
Pergi berkencan? Kencan!
Aku hanya pergi kencan buta beberapa hari yang lalu
dan kini kau sudah pergi berkencan dengan seseorng?
Dengan siapa kali ini kau bergi berkencan?
Laki-laki yang memiliki selera unik.

Kenapa aku tidak pernah memikirkan fakta
bahwa Oh Ha Ni mungkin dapat berpaling.
Senyummu yang cerah.... Hatimu yang baik...
Ternyata hal ini dapat di miliki oleh orang lain...

Kenapa?
Pada saat itu hatiku "BANG BANG!"
dan rasanya sangat sakit. Tiba-tiba ada angin yang
membuat lubang besar dengan nama Oh Ha Ni.

Tidak ada seorang pun yang bersiap-siap saat aku akan pergi,
dan juga tidak ada yang mengomel padaku dan berkata,
"Apa kau membawa dompetmu? Kunci rumah?"
Kau memasuki hidupku seperti ini dan kau meninggalkannya seperti ini?

"Kalian berdua benar-benar serasi."
Mengatakan kebalikan dari yang aku rasakan adalah
hal yang terbaik yang dapat aku lakukan untuk sekarang ini.
Ya melakukan hal yang terbaik, Memberi salam pada Oh Ha Ni.
Apakah aku tidak selalu melakukan hal ini?
Pikiranku terus memikirkan hal ini.
Tidak dapat mengerti dan mengetahui hatiku,
tidak dapat mengatakan hatiku padamu.

Melihatmu bersama Bong Joon Gu, aku tidak dapat terkejut.
Tidak peduli dengan seberapa besar perasaan marah di dalam diriku ini,
hingga rasanya aku ingin mematahkan
tangan yang terus mengenggam tanganmu itu.

Tapi untuk menyembunyikan perasaanku ini... Bagiku ini tidak mudah.

Aku seharusnya tidak pernah keluar dari pintu itu.
Tidak peduli seberapa bahagia yang kau katakan saat bersama Bong Joon Gu,
Tidak peduli seberapa besar aku ingin berteriak kencang
mengatakan bahwa aku menyukaimu!

Aku seharusnya tidak pernah membuka pintu itu.
Sekarang dengan memegang gagang pintu itu adalah satu-satunya harapanku.
Aku hanya dapat memastikan bahwa pintu itu terkunci erat.
Aku hanya dapat memastikan bahwa hatiku ini terkunci erat.

Seperti orang bodoh aku tidak mengetahui apa-apa dan terus melanjutkan hidup.
Ya menjadi orang yang tidak mengetahui dirimu dan melanjutkan hidup.

Walaupun sekarang aku sedang bersama dengan He Ra,
tapi yang ada di mataku hanya ada kamu!
Tatapanmu saat sedang bercanda,
Tatapanmu saat sedang marah.
Semua itu seharusnya aku keluarkan dari pikiranku.

Waktu saat kita makan bersama,
Waktu saat kita belajar bersama dan tertidur,
Waktu saat kita menghabiskan malam bersama,
Waktu saat kita berbagi ciuman manis.

Ya bersikap aku sudah melupakan semuanya.
Walaupun kita saling berpapasan,
aku hanya bersikap sudah melupakanmu dan melanjutkan hidupku ini.
Ya seperti kejadian hari ini,
bahkan jika pikiranku mengenai dirimu tiba-tiba datang,
aku hanya dapat membiarkannya itu terjadi.
He Ra membuatku nyaman, dia cantik, langsing dan ramping,
bermain tennis dengan baik, dia cerdas
dan kita dapat berkomunikasi dengan baik.
Dan kami membaca banyak buku, ya segalanya akan membaik.

Eun Jo yah~
Biarkan saja hak ini terjadi.
Aku perlahan-lahan mungkin akan jatuh cinta pada He Ra.
Bersikap seperti orang bodoh yang dapat melupakan semua ini dengan tiba-tiba.

Aku selama ini ragu tapi aku tetap memutuskan meninggalkan kamu.
Kamu lah yang meninggalkanku,
Kau yang tidak pernah bisa kembali tetap membuatku tidak dapat membantu.
Bahkan jika itu adalah suara angin, aku akan membayar perhatian untuk itu.

Berfikir bahwa kau mungkin akan kembali,
berada di jangkauan mataku...
Itu akan baik-baik saja dan memberikan aku waktu.
Ya aku dapat melupakanmu dan
jatuh cinta pada He Ra.
Hanya menunggu waktu yang akan datang.

"Hari ini Ha Ni akan menjawab lamaran Bong Joon Gu!!"
Joo Ri dan Min Ah mengikutiku dari belakang,
dan mereka berbicara dalam volume
yang besar hingga aku dapat mendengarnya.

Aku benar-benar tidak mempercayai hal ini.
Ha Ni akan menikah?
Aku membayangkan Ha Ni akan tersenyum pada Bong Joon Gu,
mencium Bong Joon Gu.
Ini membuat hatiku meledak marah.

Aku akan segera kehilangan perasaan itu
dan meninggalkan rasa yang tidak dapat aku terima.
Mengapa aku merasa di tinggalkan?
Aku tidak pernah melakukan apapun untuknya, kenapa tidak pernah?
Bahkan kita tidak pernah tersenyum bersama dan membicarakan masa depan.

Bagaiman pun aku berharap kau akan ada di sisiku,
apa yang harus aku lakukan dengan sikap egois ku ini?

Jangan katakan padaku bahwa aku hanya bisa mengabaikan perasaan batin ini.
Aku merasa seperti tenggelam di lautan,
Aku tidak dapat bernafas dan aku terus berjuang.
Aku menutup mataku dan terus berjuang.

Akhirnya aku menyadari bahwa Oh Ha Ni itu seperti udara yang dapat membuatku bertahan hidup.
Hanya jika kau denganku maka aku dapat bernafas lega.
Apa yang harus kulakukan?
Baek Seung Jo, apa yang harus kau lakukan?
Hatiku bimbang...

Kenapa aku ada diini?
Apa ada sesuatu yang ingin aku katakan padanya?
Jika aku menunggu Hingga Ha Ni datang, lalu apa yang akan aku katakan?
Atau aku datang karena aku ingin memastikan sesuatu?
Atau karena aku ingin mendengar secara langsung dirinya yang menerima lamaran dari Bong Joon Gu?

Mununggumu yang berjalan di bawah hujan menuju arahku,
Menunggu dirimu yang seharusnya aku lepaskan,
Menunggu dirimu yang ingin aku genggam,
Menunggu dirimu yang aku ingin minta agar tidak pergi dariku.

"Apakah kau mencintai Bong Joon Gu?"
"Tentu aku menyukainya. Dia bahkan menyukai hampir 4 tahun!"
Ha Ni mengatakan kata-kata yang seperti pisau membelah hatiku.
Melihat darahku yang keluar dari hati ini....
Akhirnya aku menyadari perasaanku!

"Jika seseorang mengatakan menyukaimu, apakah kau juga akan menyukainya?
Kau menyukaiku dan kau tidak akan bisa menyukai orang lain selain aku!
Apa aku salah hah?"
Aku berteriak seperti itu padamu.

Awalnya aku berfikir bahwa perasaan untuk Ha Ni ini akan mudah di lupakan.
Tapi hatiku yang egois ini sangat yakin
bahwa aku tidak dapat hidup tanpa Ha Ni.
Dan aku pun menyadari fakta lainnya...
Jika aku kehingan dia, aku akan hidup dalam penyesalan untuk seumur hidup.

"Ya kau benar! Aku hanya menyukaimu! Lalu apa yang harus aku lakukan? Kau bahkan tidak pernah menatapku sama sekali!"
Baiklah aku mendengar kalimat yang kau katakan itu sudah cukup.
Aku hanya perlu untuk mendengar bahwa kau menyukaiku...

Sama halnya dengan angin dalam hujan yang menyapu kasih sayangku padamu.
Tidak peduli berapa kali aku berteriak bahwa kau milikku.
Ini tidak cukup....
Aku mendekatimu dan bibirku menemukanmu...
Sejak kita berbagi ciuman untuk pertama kali,
aku tidak pernah melupakan perasaan bibirmu itu.
Bibir yang selalu memanggil namaku...

Lalu aku menyadari bahwa sejak aku bersumpah akan melupakanmu hingga sekarang ini, aku tidak akan pernah berhasil melupakanmu sama sekali.

Kau. Mirip dengan air hujan yang masuk kedalam tubuhku.
Merindukanmu seperti badai yang membawaku lebih dekat denganmu.
Mulai sekarang, aku tidak akan pernah membiarkan kau pergi kembali.
Aku tidak akan membawa diri ini untuk memasuki kegelapan neraka.

Aku tau hal ini akan terjadi,
Sejak hari itu, melihat kau bekerja keras dan
itu membuatku berfikir bahwa kau adalah tipe yang sangat special.

Sejak kau berteriak akan melupakanku, aku sangat marah.
Sejak di bangku taman dimana kau tertidur nyenyak...
Wajah cantik itu terlihat di wajahmu.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar